Minggu, 28 November 2010

Aksi Gendang Belek KKL Kupang

Warga yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Lombok di Kupang telah secara aktif untuk menampilkan berbagai kesenian Sasak Lombok pada berbagai event di Kota Kupang. Pagelaran Gendang Belek "Rinjani" telah 2 kali ikut tampil pada pawai perayaan Hari Kemerdekaan RI, yaitu pada tahun 2007 dan tahun 2009 yang lalu. Aksi para sekehe gendang belek tersebut telah memberikan warna  tersendiri pada pawai tersebut dan mendapatkan sambutan yang luar biasa. Sambutan terhadap kesenian NTB tersebut bahkan ditindak lanjuti oleh adanya undangan tampil, baik dari pihak pemerintah maupun personal, seperti: undangan tampil untuk menyemarakkan HUT Kota Kupang dan HUT Provinsi NTT, serta undangan tampil pada berbagai acara pesta pernikahan.


Gamelan Gendang Belek yang dimiliki oleh KKL sejak tahun 2008 berasal dari sumbangan Bapak Gubernur NTB dan dari urunan warga KKL Kupang. Para pemain gendang belek (sekehe) dilatih oleh Pemain gendang Belek yang didatangkan dari Masbagik, Lombok Timur. 
Beberapa permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan kualitas permainan gendang belek,di antaranya adalah: 1). Para pemain gendang belek selalu berganti-ganti karena kesibukan dan para pemain tersebut adalah  perantau yang tidak menetap, 2) Keterbatasan dana yang dimiliki untuk memberikan pelatihan yang memadai bagi para pemain gendang belek, 3) KKL Kupang belum memiliki sekretariat (sementara ini sekretariat menggunakan rumah salah seorang sesepuh KKL Kupang, yaitu rumah Bapak drs. Anwar Samana), 4) Perangkat gendang belek yang dimiliki masih belum lengkap.
Meskipun dengan segala  keterbatasan yang dimiliki, semangat untuk berusaha menampilkan seni budaya yang berasal dari NTB ini terus membara di seluruh warga KKL, karena mereka memiliki niat yang tulus untuk menjadi jendela bagi daerah induk semangnya. Semoga semangat warga NTB yang berada di perantauan ini dapat di dengar dan ditindak lanjuti oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan di NTB agar NTB.

Kamis, 25 November 2010

Sejarah Berdirinya Kerukunan Keluarga Lombok di Kupang NTT

Wacana untuk membentuk kembali perkumpulan keluarga lombok (sebelumnya sudah pernah dibentuk beberapa kali, tetapi selalu bubar karena satu dan lain hal) berawal dari pertemuan-pertemuan kekeluargaan dari beberapa warga/keluarga asal Pulau Lombok di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Pertemuan-pertemuan kekeluargaan tersebut semakin lama semakin sering dengan jumlah orang yang terlibat semakin banyak. pada pertemuan-pertemuan tersebut, suasana kehidupan masyarakat sasak sangat kental, sehingga dapat mengobati kerinduan terhadap tanah kelahiran. Beberapa orang/keluarga yang dapat disebut memelopori munculnya cikal bakal KKL Kupang di antaranya adalah: Keluarga Bp. Utma Aspatria,  Bp. L. Budiardja, Bp. L. Wahyudi Haris, Bp. H. Kanaan, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan disini.
Setelah beberapa kali rembukan, akhirnya atas insiatif beberapa orang warga, yaitu Bp.  H. Kanaan, Utma Aspatria, L. Wahyudi Haris, dan Bp. L. Budiardja mengundang seluruh warga Lombok yang telah teridentifikasi bermukim di Kupang untuk melakukan pertemuan perdana di Rumah Bapak H. Kanaan pada Bulan Oktober 2004. Pada pertemuan tersebut akhirnya disepakati untuk meresmikan pembentukan Kerukunan Keluarga Lombok (KKL) Kupang, dengan sekretariat di Jl. Sunan Ampel, Kelurahan Solor dengan ketua Ir.Utma Aspatria, M.Si. dan sekretaris L. Wahyudi Haris, SE.  Misi utama yang diemban oleh organisasi adalah: 1) menginventarisasi seluruh warga Sasar Lombok yang ada di Kota dan Kabupaten Kupang, 2) memfasilitasi pertemuan-pertemuan silaturahmi bagi warga lombok, 3) mengarahkan organisasi KKL Kupang untuk menjadi jendela budaya atau duta budaya NTB di provinsi NTT, 4) menggali potensi sosio ekonomi warga lombok yang menjadi perantau di Kota dan Kabupaten Kupang khususnya dan NTT umumnya untuk kemaslahatan warga Sasak Lombok di tempat perantauan. Sebagai sebuah organisasi sosial, KKL Kupang juga telah memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Saat ini, KKL Kupang dipimpin oleh L. Wahyudi Haris, SE. yang diangkat melalui Pertemuan Anggota KKL Kupang pada bulan Februari 2009, menggantikan pimpinan periode sebelumnya, yaitu: Maksum Umar, SH. MH.